http://ppi-utm.org/web/hari-pahlawan-2012-3/
Di masa pembangunan ini, tuan hidup kembali, dan bara kagum menjadi api….” (Chairil Anwar).
10 November, bangsa Indonesia setiap
tahun memeringati Hari Pahlawan. Saat itu kita mengenang jasa para
pahlawan yang telah mengorbankan harta dan nyawanya untuk memperjuangkan
dan mempertahankan kemerdekaan.
Beragam acara dan seremoni pun
dilaksanakan. Tapi, lazimnya adalah upacara dan mengheningkan cipta
dilanjutkan dengan tabur bunga saat ziarah ke makam-makam pahlawan.
Namun, Kini, 24 November 2012 mahasiswa Persatuan Pelajar Indonesia
(PPI) Universitas Teknologi Malaysia (UTM) juga memperingati Hari
Pahlawan itu dengan mengadakan acara khusus yang bertema Forum Group
Discussion (FGD) yang bertembat di Dewan Senat, Bangunan Canseleri
Sultan Ibrahim (Level 2) UTM dengan tujuan untuk mengenang jasa-jasa
para pejuang yang bertempur mati-matian melawan tentara Inggris di
Surabaya pada 63 tahun silam.
Peringatan hari pahlawan itu setiap
tahun dikenang jasa mereka. Namun mutu peringatan itu dinilainya menurun
dari tahun ke tahun dan kita sudah makin tidak menghayati makna hari
pahlawan tersebut. Makna peringatan hari pahlawan itu akan relevan di
era sekarang ini jika para generasi muda, pelajar maupun mahasiswa bisa
membawa nama baik bangsa ini baik melalui prestasi akademik maupun
prestasi lainnya. Mahasiswa hendaknya bisa menjadi pahlawan bagi
universitas dengan menunjukkan kemampuannya di bidang akademik, sehingga
akan membawa nama baik Universitas dan Asal mereka sendiri yaitu
Indonesia
Bapak Hasbullah, Menurutnya,
kepahlawanan itu sejatinya tidak hanya berhenti di saat mempertahankan
dan memperjungkan kemerdekaa itu saja. Sebab dalam mengisi kemerdekaan
pun dituntut untuk menjadi pahlawan. Bayak hal yang bisa disebut
pahlawan, yakni adalah orang yang menonjol karena keberanian dan
pengorbanannya dalam membela kebenaran. Sebab makna kepahlawanan tak
lain adalah perihal sifat pahlawan seperti keberanian, keperkasaan,
kerelaan berkorban, dan kekesatriaan.
“Menghadapi situasi seperti sekarang
kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala bidang kehidupan.
Dalam konteks ini kita dapat mengisi makna Hari Pahlawan dengan bersikap
memperjuangkan dan menegakkan kebenaran sekaligus tidak terlibat
korupsi, nepotisme dan kolusi. Bangsa ini sedang membutuhkan banyak
pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang adil dan
demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.
“Yang tidak kita diinginkan adalah
pahlawan kesiangan” kata- kata yang tegas tapi terdengar bercanda oleh
Pak hasbullah untuk mahasiswa yang datang “ngaret” saat acara FGD ini.
Serentak suara gaduh tertawa mahasiswa pun pecah di ruangan, tepuk
tangan pun tidak kalah menggemuruhkan.
Di akhir acara terdapat kata-kata yang
sangat menginspirasi mahasiswa dengan pertanyaan Prof. Maman A. yaitu :
“Apakah kalian senang dengan Suharto?” beliau menjawab “saya suka
semua presiden, tetapi saya cuma suka hal yang baik-baik nya saja”.
(PCT)
No comments:
Post a Comment